Fakta menarik sphinx atau makhluk mitos bertubuh singa berkepala manusia yang kerap dilambangkan dalam bentuk patung di Mesir tentu menjadi sesuatu yang menarik untuk diketahui. Sphinx merupakan salah satu mitologi Mesir yang kerapkali mencuri perhatian selain keindahan wilayahnya.
Hal tersebut lantaran patung yang terletak di Giza, Mesir ini memiliki bentuk yang tidak biasa. Banyak sekali gambar yang menunjukkan keberadaan Sphinx selalu terletak berdekatan dengan Piramida, keduanya merupakan dua hal yang tengah menjadi bagian dari sejarah Mesir.
Berasal dari tata bahasa Yunani yakni Sphingein, Sphinx memiliki makna ‘untuk mengikat atau memeras’. Bagi Anda yang penasaran seperti apa fakta menarik dari patung singa berkepala manusia asal Mesir itu, kami akan memberikan informasinya untuk Anda. Berikut adalah fakta menarik Sphinx yang sudah dirangkum dari berbagai sumber.
Sejarah
Awalnya, Sphinx yang paling terkenal dalam bidang seni adalah Sphinx Agung yang besar dan terletak di Giza, Mesir serta berasal dari masa pemerintahan Raja Khafre. Raja tersebut merupakan raja ke-4 dari Dinasti ke-4 pada sekitar 2575 hingga sekitar 2465 SM. Sphinx sendiri dikenal sebagai patung potret raja.
Orang Arab mengetahui Sphinx sebagai Agung Giza dengan nama Bapak Teror atau Abu Al-Hawl. Sphinx bersayap yang berasal dari Boeotian Thebes merupakan paling terkenal dalam legendanya, ia dikatakan melakukan teror terhadap orang-orang untuk menuntut jawaban atas teka-teki.
Dikenal
Sphinx mulai dikenal oleh Asia melalui pengaruh dari Mesir akan tetapi memiliki makna yang tak pasti. Sphinx tidak terjadi di Mesopotamia sekitar 1500 SM yang ketika itu sangat jelas diimpor dari Levant. Dari segi tampilan, Sphinx memiliki bentuk yang berbeda dari model Mesir, penambahan sayap pada tubuh Leonine adalah perbedaan yang paling terlihat mencolok.
Penambahan sayap tersebut itu merupakan suatu hal yang berlanjut melalui sejarah berikutnya di Asia dan Yunani. Terdapat inovasi lain dari Sphinx yakni Sphinx wanita yang muncul pertama kali pada abad ke-15 SM.
Muncul di Yunani
Sphinx pertama kali muncul di Yunani pada sekitar 1600 SM. Benda dari Kreta pada akhir periode Minoan tengah serta kuburan poros di Mycenae sepanjang akhir zaman Helladik memperlihatkan dan menunjukkan Sphinx memiliki bentuk sayap yang khas.
Di Yunani, Sphinx tidak diidentikan dengan penampilannya. Sphinx Yunani umumnya terlihat mengenakan topi berbentuk datar dengan proyeksi layaknya flamel di atasnya.
Penggambaran Lenyap dari Seni Yunani
Penggambaran Sphinx lenyap dari seni Yunani selama sekitar 400 tahun setelah 1200 SM. Namun, penggambaran tersebut berlanjut di Asia dalam bentuk pose yang mirip dengan zaman perunggu. Sphinx muncul kembali dalam seni Yunani dan secara umum dari akhir abad ke-8 hingga akhir abad ke-6. Hal ini kerapkali dikaitkan dengan adanya motiforiental yang bersumber dari Timur
Belakangan, Sphinx Yunani yang muncul hampir menyerupai perempuan. Sementara bentuk sayap yang melengkung tidak dikenal di Asia. Sphinx menghiasi vas, gading, dan karya logam dan pada akhir zaman Archaic terjadi sebagai ornamen di kuil. Kehadirannya di kuil-kuil menunjukkan fungsi perlindungan.
Ilustrasi Perjumpaan Oedipus dan Sphinx
Ilustrasi tentang perjumpaan antara Oedipus dan Sphinx muncul di lukisan-lukisan vas pada abad ke-5. Monumen lain dari zaman klasik menunjukkan Oedipus dalam pertempuran bersenjata dengan Sphinx serta menyarankan tahap awal legenda, dimana kontes itu merupakan fisik dan bukan mental.
Dari tahap seperti itu, literatur tidak memberi petunjuk. Namun, pertempuran antara manusia dan monster adalah hal yang umum dalam seni Asia sejak zaman prasejarah sampai Persia Achaemenid. Bukan hanya itu, seni Yunani telah mengadopsi tema gambar yang tidak dibagikan oleh Timur Tengah.