Bagi banyak laki-laki, ukuran penis menandakan kejantanan dan kepuasan. Dengan ukuran yang pas, pasangan bisa dipuaskan dan laki-laki merasa memenuhi kodratnya.
Dilansir National Health Service, ukuran penis standar adalah 9 sentimeter (non-ereksi) dan 13 cm (ereksi). Saat Mr. P terlihat di bawah ukuran standar, ini bisa membuat kaum adam frustrasi.
Ada banyak cara untuk memperbesar penis, dari alami hingga intervensi. Salah satunya yang cukup populer adalah jelqing. Pernah dengar? Jika belum, ini beberapa fakta mengenai metode jelqing pada penis.
1. Apa itu jelqing?
Dilansir Men’s Health, jelqing adalah latihan untuk meregangkan penis. Konon, metode ini sudah dilakukan turun-temurun sejak zaman Arab kuno (meski kebenarannya diragukan). Tujuan jelqing sebenarnya hanya dua: memperbesar ukuran penis baik saat ereksi atau tidak ereksi, dan memperlama durasi ereksi.
Untuk meregangkan penis, jelqing melibatkan praktik memijat penis, tepatnya jaringan kulitnya. Mengapa begitu? Dilansir Healthline, pijatan tersebut menciptakan “sobekan mikro” pada jaringan penis dan saat sembuh sobekan itu sembuh, penis jadi terlihat lebih besar.
2. Variasi praktik jelqing
Karena praktik ini non-invasif, murah, dan berisiko kecil, tidak sedikit laki-laki yang tertarik mencoba jelqing. Sekilas, praktik ini terlihat seperti masturbasi biasa. Mengutip Medical News Today, praktik jelqing bisa dibagi menjadi dua tahap:
Lakukan dua kali sehari selama 2 menit. Caranya:
- Pegang kepala penis dan tarik penis ke tegak ke atas dan tahan selama 10 detik.
- Tarik ke kanan dan tahan selama 10 detik.
- Tarik ke kiri dan tahan selama 10 detik.
Lakukan 20 menit sehari. Caranya:
- Pegang pangkal penis dengan telunjuk dan ibu jari (membentuk lingkaran jari).
- Eratkan lingkaran telunjuk dan ibu jari hingga terasa sedikit tekanan pada batang penis.
- Gerakkan lingkaran jari tersebut secara perlahan ke atas hingga ke kepala penis.
- Seluruh langkah ini menghabiskan 3–5 detik. Jika penis terasa sakit, longgarkan lingkaran jari untuk mengurangi tekanan pada penis.
Sementara jelqing memang berisiko rendah, ada beberapa hal yang perlu para laki-laki ingat agar tidak salah langkah, yaitu:
- Jangan lakukan latihan ini saat penis sedang ereksi. Jelqing seharusnya dilakukan saat penis sedang tidak ereksi atau semi ereksi.
- Gunakan pelumas pada penis sebelum melakukan jelqing.
- Jangan lakukan jelqing lebih dari sekali atau dua kali sehari.
- Jika terasa sakit atau tidak nyaman, segera hentikan.
- Konsultasi dengan dokter sebelum melakukan jelqing dalam jangka panjang.
3. Klaim ilmiah di balik jelqing
Ada dua klaim ilmiah utama di balik jelqing. Pertama, latihan ini bisa meningkatkan aliran darah saat ereksi sehingga ukuran penis terlihat lebih besar. Atau, bak melatih otot tubuh, tekanan jelqing menciptakan sobekan mikro di jaringan penis dan saat sembuh, penis terlihat lebih besar.
Namun, mengutip Men’s Health, konsep tissue remodeling juga mendasari praktik jelqing. Seperti kawat gigi merapikan gigi, latihan jelqing juga diklaim dapat mengubah penis sesuai kehendak. Namun, syaratnya adalah konsistensi dan penerapan jelqing yang benar.
4. Apakah jelqing benar-benar ampuh?
Jawaban singkatnya: mungkin saja. Masalahnya, klaim keberhasilan jelqing bersifat anekdotal dan tidak ada bukti ilmiah yang benar-benar menguatkan manfaat jelqing untuk penis.
Salah satu kelemahan utama jelqing adalah pemahaman yang buruk terhadap anatomi penis. Saat jelqing, darah ditekan ke corpora cavernosa dan membuat penis terlihat mengembang. Namun, jelqing sejatinya hanya menstimulasi penis yang tak ereksi agar jadi semi ereksi.
Ada beberapa kemungkinan di balik klaim tersebut. Salah satu kemungkinannya adalah efek plasebo yang membuat pelaku jelqing merasakan penisnya membesar, padahal saat diukur ulang, tidak ada perubahan sama sekali seperti sebelum jelqing.
5. Lebih besar risiko daripada manfaatnya
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, praktik jelqing tidak berisiko tinggi, asalkan dilakukan dengan benar, yang artinya tidak menekan penis terlalu kuat atau dilakukan terlalu sering.
Penis adalah organ yang rapuh. Jika jelqing dilakukan terlalu sering dan agresif, ini dapat merobek jaringan dan merusak ligamen yang menjembatani penis ke pelvis. Bahkan, bukan tidak mungkin bila jelqing yang dilakukan dengan cara yang salah dapat mengakibatkan penis malah tidak bisa ereksi.
Ada beberapa efek samping jehttps://idncash.id/lqing yang bisa terjadi, seperti:
- Memar atau perubahan warna kulit pada penis.
- Rasa nyeri dan gatal pada batang penis.
- Iritasi kulit penis.
- Jaringan parut pada kulit penis karena jelqing terlalu kuat.
- Bercak kemerahan pada penis.
- Pembuluh darah penis pecah.
- Disfungsi ereksi.
Menambahkan dari Medical News Today, jika gejala-gejala tersebut tak kunjung membaik dalam 1 atau 2 hari, segera konsultasi ke urolog atau spesialis kulit dan kelamin.