5 Makanan dan Minuman Ini Bisa Tingkatkan Risiko Disfungsi Ereksi - IDNCash
Uncategorized

5 Makanan dan Minuman Ini Bisa Tingkatkan Risiko Disfungsi Ereksi

Ternyata, makanan dan minuman berkaitan dengan disfungsi ereksi. Beberapa makanan, seperti buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian, terkait dengan ereksi yang kuat dan lebih tahan lama. Namun, ada juga makanan dan minuman yang bisa menyebabkan masalah kesehatan, termasuk disfungsi ereksi.

Sebetulnya tidak ada makanan atau minuman yang secara langsung menyebabkan disfungsi ereksi. Namun, ada beberapa bukti ilmiah bahwa beberapa jenis makanan dan minuman merupakan faktor risiko untuk kondisi kesehatan tertentu, dan pada gilirannya dapat menyebabkan disfungsi ereksi atau membuatnya lebih mungkin terjadi. 

1. Gorengan

Makanan yang digoreng mengandung lemak jenuh dan lemak trans yang tinggi. Contohnya:

  • Aneka gorengan (bakwan, tempe, risol, dan lain-lain).
  • Kentang goreng.
  • Ayam goreng.
  • Stik mozarela goreng.
  • Ikan goreng.
  • Telur gulung. 
  • Corn dog.

Pada dasarnya apa pun makanan yang digoreng dengan metode deep-fry.

Sering mengonsumsi makanan ini bisa menyebabkan kenaikan berat badan, penyakit jantung, dan kolesterol tinggi, yang semuanya dapat menyebabkan disfungsi ereksi.

2. Daging merah

Sama seperti gorengan, daging merah tinggi lemak jenuhnya. Daging merah umumnya mengacu pada protein hewani apa pun yang bukan ikan atau unggas. Ini termasuk:

  • Daging sapi.
  • Domba.
  • Babi.
  • Daging sapi muda.
  • Kambing.
  • Daging rusa.

Dijelaskan dalam laman GoodRx Health, lemak jenuh dalam daging merah dapat meningkatkan kadar kolesterol dan menyebabkan penumpukan lemak di pembuluh darah, termasuk yang ada di penis. Ini dapat membuat darah lebih sulit mengalir ke penis. Tanpa aliran darah yang baik, penis tidak bisa ereksi.

3. Gula

Menurut Action on Sugar, mengonsumsi makanan yang mengandung zat yang dianggap tidak sehat atau meminum minuman yang mengandung gula secara teratur dapat menyebabkan kenaikan berat badan dan indeks massa tubuh (IMT) yang tinggi.

Studi dalam jurnal Polski Merkuriusz Lekarski tahun 2014 mencatat bahwa kelebihan berat badan dan peningkatan IMT dapat menyebabkan disfungsi ereksi. Para peneliti menyatakan bahwa pada tahun 2014, terdepat 8 juta kasus disfungsi ereksi yang berhubungan dengan obesitas dan diabetes.

4. Makanan tinggi sodium

Makan terlalu banyak garam (natrium klorida) dapat menyebabkan tekanan darah tinggi. Beberapa penelitian telah mengaitkan tekanan darah tinggi dengan disfungsi ereksi.

Sekitar 70 persen yang kita konsumsi berasal dari makanan kemasan dan olahan, seperti:

  • Roti.
  • Daging luncheon (salamichorizo, dan lain-lain).
  • Burger.
  • Nasi.
  • Pasta.
  • Piza.
  • Daging dan unggas.
  • Makanan laut.
  • Sup.

Menurut studi dalam The Journal of Sexual Medicine, pola makan tinggi garam mungkin berhubungan langsung dengan disfungsi ereksi. Akan tetapi, diperlukan lebih banyak penelitian sebelum untuk memastikannya.

5. Alkohol

Alkohol juga dapat memengaruhi kesehatan seksual. Studi dalam Indian Journal of Psychiatry tahun 2007 menemukan bahwa 72 persen laki-laki dengan ketergantungan alkohol memiliki satu atau lebih masalah kesehatan seksual, seperti ejakulasi dini, hasrat seksual rendah, dan disfungsi ereksi.

Konsumsi alkohol yang berlebihan juga dapat mengurangi aliran darah ke penis, sehingga individu mungkin tidak dapat mencapai ereksi.

Bahkan hanya minum satu atau dua gelas bisa membuat sulit ereksi, terutama kalau kamu sudah memiliki riwayat masalah ereksi.

Selain itu, minum alkohol juga dapat memengaruhi pengobatan disfungsi ereksi, seperti sildenafil atau tadalafil.

Dalam hal disfungsi ereksi, membuat pilihan yang sehat tentang makanan dan minuman bisa sangat membantu. Menjauhi lemak jenuh, garam, dan alkohol dapat membantu saraf dan pembuluh darah di penis bekerja dengan baik. Tentunya, ini dapat membantu kamu memiliki ereksi yang kuat dan teratur.

Kalau kamu berulang kali merasa sulit atau tidak mampu ereksi selama foreplay atau seks, sebaiknya temui dokter. Secara umum, waktu terbaik untuk menemui dokter, misalnya spesialis urologi, adalah segera setelah kamu merasa khawatir dengan kesehatan ereksi dan/atau performa seksual. Makin cepat menemui dokter, maka makin cepat disfungsi ereksi diobati.