Tren kecantikan terus memunculkan ide-ide baru, bahkan beberapa tergolong unik untuk dipraktikkan. Termasuk meyakini bahwa terdapat manfaat sperma untuk wajah. Berarti diusap atau bagaimana, nih?
Penasaran dengan betul atau tidaknya mitos tersebut, IDNCash mengumpulkan penjelasanya dari sumber-sumber terpercaya untuk memberikan jawaban. Tentunya, ini bisa jadi pertimbangan untuk
melakukannya atau tidak.
Apa itu sperma?
Sperma merupakan sel reproduksi laki-laki yang dikeluarkan bersama dengan air mani saat ejakulasi. Ketika bertemu dengan sel telur perempuan, sperma dapat membuahi dan berkembang menjadi zigot, janin, hingga dilahirkan menjadi bayi.
Proses pembentukan sperma dinamakan spermatogenesis yang terjadi di testis laki-laki. Fun fact-nya, rata-rata laki-laki menghasilkan sekitar 73 juta sel sperma per mililiter cairan ejakulasi. Banyak banget!
Saat dikeluarkan dari tubuh, sperma tidak bisa berdiri sendiri. Sel ini bercampur dengan cairan yang disebut air mani atau semen. Di dalam semen, mengandung lima sampai 25 kalori. Termasuk nutrisi penting berikut:
- Kalsium
- Garam sitrat
- Fruktosa
- Glukosa
- Asam laktat
- Magnesium
- Kalium
- Protein
- Seng
Nutrisi di atas, dibutuhkan sperma untuk bertahan hidup hingga mencapai sel telur. Bukan hanya itu, nutrisi tersebut juga menjadi dasar adanya manfaat sperma untuk wajah. Namun, apakah benar demikian?
Manfaat Sperma untuk Wajah
Tren di media sosial tentang alternatif skincare routine memang makin unik. Salah satunya dengan mengusapkan sperma yang ada di dalam cairan mani ke seluruh wajah. Katanya, hal tersebut bisa membantu menjaga kondisi kulit, membuatnya tetap sehat, hingga mencegah penuaan.
Meski memang sperma ada di dalam air mani yang mengandung nutrisi, klaim manfaat sperma untuk wajah tidak sepenuhnya benar. Mari temukan jawabannya satu per satu.
1. Membantu mengatasi jerawat
Dari informasi tak bertuan yang beredar, air mani yang mengandung sperma dapat membantu mengatasi jerawat. Argumen ini berdasar pada adanya kandungan spermine dalam air mani.
Spermine dalam cairan semen tersebut bersifat antioksidan dan antiinflamasi. Klaimnya, mengusapkannya ke wajah dapat membantu mengurangi peradangan dan membuat jerawat membaik.
Meski demikian, belum ada bukti ilmiah yang membuktikan kaitan keduanya. Apalagi manfaat sperma pada wajah karena peran spermine.
Sebuah dukungan datang dari Spa Graceful Services di New York yang pernah menawarkan facial spermine. Pada waktu itu, spermine diduga dapat mendorong produksi kolagen, menyembuhkan kulit, dan meredakan kemerahan.
Namun, spermine buatan yang digunakan telah dicampur bahan lain. Termasuk minyak biji rosehip, minyak jojoba, dan vitamin E serta B-5. Bahan-bahan tersebutlah yang kemungkinan besar memberi efek pada kulit.
2. Membantu mengatasi penuaan dini
Dalam air mani, terdapat sperma dan spermidine. Zat tersebut berperan terhadap bau cairan semen yang dikeluarkan.
Nah, sebuah studi pada 2021 dalam Nature Cell Biology menyebutkan peran spermidine. Senyawa tersebut, yang diekstrak dari bakteri streptococcus, berkontribusi dalam pemulihan kulit dengan mendorong produksi kolagen.
Sayangnya, jumlah spermidine dalam sperma tidak cukup banyak untuk menjalankan fungsi tersebut. Alih-alih sperma, spermidine lebih banyak didapat ketika mengonsumsi jeruk atau paprika hijau.
Dahulu, terdapat dua brand skincare asal Norwegia yang mencantumkan spermine sebagai bahan antipenuaan. Produsen menyatakan, produknya dapat mengurangi penuaan hingga 20 persen. Tampak mengesankan, bukan?
Sayangnya, kandungan produk tersebut bukan hanya spermine murni. Melainkan telah dicampur dengan berbagai bahan, seperti senyawa alami yang diambil dari salmon. Kombinasi tersebut dapat meningkatkan produksi kolagen, membantu peradangan, dan mengangkat sel-sel kulit mati.
3. Kandungan protein, seng, dan urea
Dijelaskan sebelumnya bahwa cairan air mani atau sering disebut sperma mengandung banyak nutrisi. Termasuk protein, seng, zinc, dan urea yang diklaim bermanfaat bagi kulit. Namun, benarkah demikian?
Dilansir Healthline, sperma memang mengandung 5040 miligram protein per mililiter yang setara dengan lima gram. Namun, jumlah tersebut sangat jauh dari kebutuhan harian perempuan (46 gram protein sehari) dan laki-laki (56 gram). Artinya, sperma tidak memberikan efek apapun.
Lalu, bagaimana dengan seng? Masih dari sumber yang sama, air mani memang mengandung 3 persen dari anjuran konsumsi seng harian. Namun, angka tersebut cukup bervariasi pada orang berbeda. Alih-alih hanya dioleskan, efek terbaik seng muncul ketika dikonsumsi secara oral.
Urea membantu melembapkan, eksfoliasi lembut, dan membantu penyerapan produk perawatan kulit lainnya. Dilansir Journal of Andrology, sperma mengandung 45 miligram urea per 100 mililiter. Sayangnya, jumlah tersebut tidak cukup banyak untuk memberikan dampak bagi kulit.
Efek samping sperma untuk wajah
Alih-alih memberikan manfaat sperma untuk wajah yang pasti, menggunakannya secara DIY justru berisiko. Mengusapkan sperma ke muka berpotensi menimbulkan efek samping serius.
Pertama, dermatitis atopik. Air mani mengandung sejumlah kecil protein. Meski tidak cukup banyak memberikan efek glowing pada kulit, jumlah tersebut cukup untuk memicu hipersensitivitas protein plasma mani manusia.
Kondisi tersebut cukup langka, tetapi pada kasus parah dapat menyebabkan anafilaksis. Alergi yang lebih umum juga bisa terjadi. Efeknya termasuk kemerahan, gatal, kulit kering, hingga bengkak tidak nyaman.
Kedua, penyakit menular seksual. Meski tidak berinteraksi langsung dengan area intim (vagina, anus, penis), cairan mani tetap berisiko menularkan PMS.
Hal tersebut dapat terjadi melalui selaput lendir yang ditemukan di bibir, lubang hidung, dan mata. Pada mata misalnya, herpes okular sangat mungkin menular dan mengakibatkan inflamasi bahkan kehilangan penglihatan.
Dari uraian yang ada, bisa disimpulkan bahwa klaim manfaat sperma untuk wajah belum terbukti secara ilmiah. Lantas, apakah kamu tertarik mencobanya?