Sex

Apa Itu Horny? Kenali Istilah Seks Ini dan Cara Mengatasinya

Ada beragam istilah yang digunakan di media sosial. Salah satu yang kerap terdengar yaitu horny. Kata ini pun banyak digunakan di base menfess di X atau Twitter, video pendek, dan jenis konten lainnya.

Pertanyaannya, apa itu horny? Apakah horny adalah istilah positif? Yuk, cari tahu dulu maknanya sebelum menggunakannya!

Apa itu horny?

Pada dasarnya, horny merupakan kata dalam bahasa Inggris. Jika diterjemahkan ke bahasa Indonesia, horny adalah kata sifat yang memiliki arti terangsang. Lebih jelasnya, horny berarti kondisi ketika libido sedang memuncak.

Secara arti, kata horny memiliki makna yang serupa dengan istilah sange dalam bahasa gaul. Warganet di media sosial pun kerap menggunakan dua istilah secara bergantian. Meski demikian, konotasi keduanya bisa dibilang negatif dan tidak seharusnya dipakai sembarangan ke orang lain, lho.

Namun, dari segi kesehatan, kondisi horny ini sangat wajar terjadi. Siapa saja bisa mengalaminya, terlebih jika sebelumnya mendapatkan rangsangan secara seksual. Baik rangsangan dari tampilan visual, sentuhan, hingga ucapan. 

Bagaimana media sosial membuat horny?

Ada anggapan bahwa media sosial bisa membuat atau menciptakan perasaan horny. Namun, bagaimana bisa? Terkait hal itu, sebetulnya tergantung pada konten yang dilihat.

Walau begitu, tak bisa dimungkiri bahwa penggunaan media sosial untuk menemukan pornografi pun memungkinkan. Akhirnya, hal itulah yang bisa memicu horny. Terlebih, secara biologis, mengonsumsi konten pornografi dapat memicu pelepasan dopamin dalam sistem adrenal.

Lebih jelasnya, setelah proses tersebut terjadi, tubuh mengalami perasaan senang, puas, dan termotivasi, melansir Health Direct. Tampak positif, bukan? Namun, faktanya, sensasi yang didapat tubuh setelah pelepasan dopamin menuntut untuk melakukannya secara berulang. Itulah alasan mengapa setelah menonton pornografi yang mungkin tersedia di media sosial, dapat memicu ketagihan, melansir Cleveland Clinic.

Konten bermuatan dewasa di media sosial memang dapat memengaruhi libido seseorang. Beberapa orang mengalami peningkatan hasrat, tapi ada juga yang justru sebaliknya. Untuk itu, kamu perlu bijaksana dalam menggunakan media sosial, terlebih saat mengeksplorasi konten-konten di dalamnya.

Cara mengatasi horny

Perlu dicatat, horny adalah satu kondisi yang wajar terjadi pada tiap individu, baik perempuan maupun laki-laki. Meski demikian, beberapa mungkin mendapatinya terlalu berlebihan sehingga bisa muncul bahkan saat tidak sengaja mendapat rangsangan.

Jika demikian, bagaimana cara mengatasi horny? Opsi paling sederhana dengan melakukan seks secara rutin. Selain itu, masturbasi secara terkontrol dan seks virtual seperti teks atau VCS dengan pasangan juga bisa membantu.

Namun, jika kamu memiliki concern tertentu yang membuat hal tersebut tidak memungkinkan, maka bisa coba beberapa langkah berikut:

  • Berlatih mindfulness lewat meditasi agar terhubung dengan napas dan fokus pada momen tertentu. Sebuah studi dalam Journal of Behavioral Addiction menyebutkan bahwa latihan ini dapat membantu mengatasi perilaku seksual kompulsif
  • Berolahraga untuk mengalihkan fokus saat horny 
  • Keluar dan bertemu lebih banyak orang alih-alih menghabiskan waktu sendiri
  • Menggerakkan tubuh seperti menari, yoga, atau melakukan aktivitas lainnya
  • Dengarkan musik yang menenangkan
  • Alihkan fokus dengan menyanyi atau menuliskan rasa frustasi akan horny yang memuncak dengan menulis jurnal, kolase, bahkan media visual untuk memproses emosi dalam diri.

Seorang seksolog, Jessica Cline, MSW, Ph.D., dalam Mind Body Green menjelaskan bahwa ada cara lain untuk meningkatkan dopamin. Salah satunya adalah dengan mencoba hal baru yang menarik. Guna menekan horny, kamu bisa menerapkan hobi baru alih-alih scroll media sosial terus-menerus.

Sekali lagi, horny adalah hal yang wajar. Akan tetapi, menggunakan istilah ini secara sembarangan atau mencari konten yang memicu perasaan terangsang mungkin dapat mengganggu orang lain. Jadi, bijak dalam bermedsos, ya.