Sex

Beda Squirting dan Kencing, Ketahui dari Sensasinya

Meski sudah dilakukan ratusan kali, banyak hal mengenai seks yang masih menjadi pertanyaan. Termasuk mengetahui beda squirting dan kencing yang sering tak disadari oleh perempuan saat mendapatkanya.

Rangsangan seksual yang intens ketika libido sedang tinggi dapat memicu keluarnya cairan tertentu dari tubuh. Sama-sama keluar dari uretra, begini gambaran sensasi yang dapat membantumu mengetahui apakah sedang squirt atau tidak sengaja buang air kecil. 

Apa itu squirting?

Sebelum membahas perbedaannya, ada baiknya back to basic dengan memahami apa itu squirting pada perempuan. Squirt atau ‘menyemprot’ merupakan istilah ketika perempuan melepaskan cairan tertentu dari uretra atau area vulva sebagai respons terhadap rangsangan seksual.

Penelitian dalam jurnal BJU International menyebutkan bahwa cairan squirt umumnya berwarna bening, mirip seperti air. Cairan tersebut pun tidak berbau dan berwarna. Adapun, jumlah atau volumenya bisa bervariasi. 

Tidak seperti ejakulasi pada laki-laki, squirt tidak selalu terjadi bersamaan dengan orgasme. Meski demikian, keluarnya cairan ini umumnya dibarengi dengan perasaan nikmat.

Beda squirting dan kencing

Meski komposisinya hampir sama dengan urine, squirting dan kencing adalah hal berbeda. Oz Harmanli, MD., kepala uroginekologi dan bedah panggul rekonstruktif di Yale Medicine menjelaskan soal keduanya.

Squirt seringkali mengandung sesuatu zat yang disebut prostat-specific antigen atau protein l dalam air mani. Hal tersebut menunjukkan bahwa perempuan memang memiliki kemampuan untuk berejakulasi layaknya laki-laki.

Proses ‘muncrat’ terjadi hanya ketika kelenjar skene mengeluarkan cairan putih susu yang basa. Nah, kelenjar skene sendiri terletak di dekat spons uretra sehingga cairan yang dihasilkan cukup sedikit, sekitar satu hingga dua sendok makan.

Lantas, bagaimana bisa squirt tampak banyak? Sebuah studi kecil dalam The Journal of Sexual Medicine mencoba mengetahuinya dengan melibatkan tujuh perempuan dalam penelitian. Responden mencoba buang air kecil sebelum berhubungan seks. Mereka juga dipindai kandung kemihnya tepat sebelum dan sesudah squirting. 

Hasilnya, kandung kemih perempuan cenderung terisi sebelum squirt, lalu kosong tepat setelah squirting terjadi. Peneliti pun mengambil kesimpulan bahwa cairan tersebut mengandung emisi urine yang tidak disengaja dikeluarkan selama aktivitas seksual. 

Dengan kata lain, squirt berbeda dengan urine. Meskipun begitu, urine terkadang juga dikeluarkan bersamaan dengan squirt. Namun, hal tersebut pun bergantung pada faktor lain, misalnya apakah orang tersebut buang air kecil sebelum berhubungan seks.

Bagaimana cara membedakan squirting dan air kencing?

Cara paling ampuh untuk membedakan keduanya ialah dengan memahami apa yang kamu rasakan. Pasalnya, sensasi yang dihasilkan antara squirt dan kencing berbeda.

Dilansir Healthline, secara fisiologis squirting memang mirip dengan apa yang dirasakan saat ingin buang air kecil. Meski demikian, sensasi yang dihasilkan berbeda, kata Felice Gersh, MD., penulis PCOS SOS: A Gynecologist’s Lifeline To Naturally Restore Your Rhythms, Hormones and Happiness. 

Squirting memang tidak sepenuhnya memberikan getaran ke seluruh tubuh seperti halnya orgasme. Meski demikian, squirting lebih menyenangkan daripada buang air kecil. 

Saat menahan kencing ketika naik mobil selama berjam-jam, kamu mungkin tidak dapat menggambarkan sensasi itu sebagai eksplosif, kuat, atau menyenangkan. Sementara itu, squirting justru memberikanmu sensasi demikian.

Bagaimana cara mencapai squirting?

The International Society mencatat bahwa squirt baru dilaporkan oleh 10-50 persen perempuan. Artinya, tidak semua perempuan mengalaminya. 

Namun, stimulasi yang tepat dapat memicu rangsangan yang mencapai squirt, seperti rangsangan pada g-spot. Menggunakan mainan seks pun dapat mendukung stimulasi yang makin maksimal. Hal lainnya, memulai aktivitas seksual dengan melakukan banyak foreplay juga akan membantu meningkatkan gairah hingga mencapai squirting.

Sebagai tips, atur suasana yang mendukung seks menjadi lebih romantis, seperti dengan menyalakan lilin aromaterapi, melibatkan lebih banyak chit-chat dengan pasangan. Tingkatkan pula komunikasi sehingga makin intim dengan doi.

Paling penting, let it flow! Hindari mengkhawatirkan banyak hal saat melakukan hubungan seksual. Hal tersebut justru dapat membuatmu sulit rileks. Lepaskan seluruh ekspektasi yang ada, termasuk memikirkan harus squirting.

Beda squirting dan kencing memang sangat tipis. Namun, jika pernah mengalaminya, kamu mungkin bisa dengan jelas membedakan keduanya. Sebab, walau keduanya bisa terjadi bersamaan, tapi sensasinya berbeda.