Sex

Air Mani Perempuan: Jenis, Manfaat, dan Bedanya dengan Keputihan

Saat melakukan hubungan intim, laki-laki akan melakukan ejakulasi dengan mengeluarkan cairan sperma atau air mani. Akan tetapi, perempuan juga akan mengeluarkan cairan dari organ intim bila telah mencapai klimaks.

Adapun cairan yang keluar dari vagina disebut dengan air mani perempuan. cairan tersebut keluar dari lubang uretra dan bisa terjadi saat perempuan merasakan gairah seksual atau orgasme. Ini berbeda dengan cairan serviks yang berfungsi sebagai pelumas vagina.

Lantas, apakah hal ini umum terjadi? Apakah berbeda dengan keputihan? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, berikut artikel yang membahas lebih lanjut tentang pengertian, manfaat, dan perbedaan air mani perempuan dengan keputihan.

Apa itu air mani perempuan?

Selain laki-laki, perempuan juga bisa merasakan orgasme saat berhubungan intim. Pada laki-laki, air mani yang dikeluarkan adalah sel sperma dan cairan reproduksi lainnya. Begitu pun dengan perempuan, mereka memiliki air mani.

Akan tetapi, air mani pada perempuan tidak mengandung sperma, tetapi terdapat asam bernama Prostat fosfatase (PSA). Cairan tersebut dikeluarkan oleh uretra selama perempuan mengalami ejakulasi. Saluran ini juga berfungsi untuk membawa urine dari kandung kemih ke luar tubuh.

Sebuah survei kecil dilakukan untuk meneliti ejakulasi pada perempuan. Dari 233 peserta yang usianya lebih tua, sebanyak 54 persen (126 orang) menyebutkan bahwa mereka pernah mengalami ejakulasi minimal sekali. Sekitar 14 persen (33 orang) sering mengalami orgasme.

Selain itu, sebuah studi cross-sectional melakukan survei pada perempuan usia 18–39 tahun sepanjang tahun 2012 sampai 2016. Hasilnya, peneliti menyimpulkan 69,23 persen perempuan pernah mengalami ejakulasi. 

Jenis air mani wanita

Terdapat dua jenis air mani antara lain sebagai berikut:

Biasanya tidak memiliki bau, warna, serta keluar dalam jumlah yang banyak. Melansir pada laman yang sama, cairan ini memiliki tekstur yang encer dan terkadang terdapat cairan ejakulasi di dalamnya. Hal ini disebabkan oleh karena cairan yang menyembur keluar melalui uretra adalah cairan yang sama dengan cairan ejakulasi.

Cairan ini memiliki tekstur yang kental dan menyerupai susu. Sebuah studi tahun 2011 menyebutkan cairan ejakulasi wanita memiliki komponen yang sama dengan air mani laki-laki. Secara spesifik, air mani perempuan dan laki-laki mengandung asam prostat (PSA) dan fruktosa.

Enzim PSA digunakan untuk membantu motilitas sperma pada laki-laki. Sedangkan, enzim fruktosa berfungsi sebagai sumber energi bagi sperma.

Sebuah studi tahun 2013 melakukan penelitian pada 320 peserta. Cairan ejakulasi yang dikeluarkan biasanya berkisar 0,3 milliliter hingga 159 milliliter. Setidaknya hampir setengah cangkir isinya.

Darimana cairan ejakulasi berasal?

Cairan ejakulasi berasal dari kelenjar skene atau prostat wanita. Kelenjar ini berada di dinding depan vagina yang mengelilingi uretra, di mana kelenjar tersebut berisi bukaan yang bisa melepaskan cairan.

Jadi, cairan ini berbeda dengan urine yang keluar melalui saluran yang sama (uretra). Ejakulasi sebagian besar mengandung enzim prostat. Sedangkan urine cairan yang encer dan sedikit mengandung cairan ejakulasi di dalamnya. Namun, itu tidak menjadikan cairan ini sama, hanya memiliki beberapa kesamaan saja.

Manfaat cairan ejakulasi

Dalam sisi kesehatan, keluarnya air mani dapat membantu perempuan untuk menghilangkan stres. Namun, tidak ada penelitian khusus yang membahas mengenai manfaat air mani perempuan bagi kesehatan. Sedangkan, beberapa penelitian menyebutkan hubungan intim memiliki beberapa manfaat yang baik untuk kesehatan.

Saat terjadi orgasme, tubuh akan melepaskan hormon pereda nyeri yang bisa membantu kamu dalam meminimalisir sakit di sekitar tubuh seperti nyeri punggung dan kaki, kram menstruasi, serta sakit kepala.

Selain itu, setelah berhubungan intim tubuh akan terasa lebih rileks dan mendorong kamu untuk tidur nyenyak. Hal ini disebabkan pelepasan hormon prolaktin dan oksitosin.

Beberapa orang percaya bahwa air mani wanita dapat berperan dalam proses kehamilan. Hal ini disebabkan kandung PSA dan fruktosa pada air mani dapat membantu sel sperma berenang ke indung telur untuk proses pembuahan. Namun, teori ini terbantah karena cairan urine dalam ejakulasi bisa membunuh sel sperma.

Apa perbedaan air mani wanita dan keputihan?

Beberapa orang mungkin keliru membedakan antara air mani dan keputihan. Meski cairan tersebut sama-sama dikeluarkan melalui organ intim perempuan, tetapi keduanya berbeda.

Air mani memiliki warna yang sedikit kulit atau putih seperti susu. Selain itu, cairan ini memiliki bau yang khas, yaitu seperti mayang kurma dan bau telur saat kering.

Sedangkan, keputihan secara umum memiliki warna bening, putih atau sedikit kuning keruh. Selain itu, cairan ini tidak berbatu dan tidak dikeluarkan terlalu banyak.

Carian ejakulasi dilepaskan saat perempuan melakukan orgasme. Kemudian, akan merasakan rasa lemas setelah mengeluarkannya. Selain itu, cairan yang dikeluarkan menyembur, bukan merembes.

Sedangkan, keputihan terjadi atau dikeluarkan karena terdapat perubahan hormon dengan kadar estrogen yang tinggi. Hormon tersebut memicu serviks untuk menghasilkan sekresi (lendir) dan dikeluarkan dengan jumlah yang kecil.

Dalam ajaran Islam, saat perempuan mengeluarkan air mani, wajib untuk melakukan mandi janabah atau mandi junub. Sedangkan, cairan keputihan tidak membutuhkan mandi junub untuk membersihkannya. Cukup dengan menyiram anggota tubuh dan pakaian yang terkena keputihan.