Menurut studi dalam EPMA Journal tahun 2019, diperkirakan 17 persen perempuan usia 15 hingga 50 tahun mengalami masalah dalam hubungan seksual karena kekeringan pada vagina dan nyeri.
Apakah kamu memiliki masalah vagina kering? Beberapa vitamin dan suplemen ini dapat membantu meningkatkan lubrikasi alami vagina. Apa saja?
1. Vitamin D
Selain dapat meningkatkan kesehatan tulang, fungsi imun, dan inflamasi, vitamin D diyakini juga berperan dalam keseimbangan hormon.
Menurut penelitian dalam Iranian Journal of Nursing and Midwifery Research tahun 2015, partisipan yang menggunakan supositoria yang mengandung 1.000 IU vitamin D menunjukkan perbaikan signifikan dalam masalah kekeringan vagina setelah 56 hari, dibandingkan dengan kelompok kontrol.
Selain itu, studi dalam Journal of Menopausal Medicine tahun 2019 meninjau enam studi, menemukan bahwa suplemen oral vitamin D juga dapat menurunkan kekeringan vagina saat menopause.
Selain dari paparan sinar matahari, kamu bisa mendapatkan vitamin D dari makanan seperti minyak ikan kod, salmon, tuna, hati sapi, makanan yang telah difortifikasi, dan lain-lain.
2. Omega-3
Omega-3 adalah jenis asam lemak esensial yang penting untuk banyak fungsi, termasuk untuk jantung, paru-paru, sistem kekebalan, dan sistem endokrin.
Menurut sebuah penelitian, partisipan mengalami peningkatan kadar estradiol setelah mengonsumsi suplemen vitamin D3 dan 300 miligram (mg) asam lemak omega-3 selama 8 minggu. Estradiol adalah bentuk hormon estrogen, yang turun selama menopause dan dapat menjadi faktor kekeringan vagina. Penelitian ini dipublikasikan dalam The Journal of Clinical Pharmacology tahun 2019.
Studi lainnya dalam jurnal Climacteric tahun 2019 menemukan bahwa asupan eicosapentaenoic acid (EPA) dan docosahexaenoic acid (DHA) yang lebih tinggi, dua jenis omega-3, membantu meringankan gejala menopause, yang dapat mencakup kekeringan pada vagina, gatal, dan ketidaknyamanan.
Omega-3 bisa dengan mudah didapat dari makanan seperti ikan laut berlemak atau kacang kenari.
3. Vitamin E
Vitamin E digunakan dalam banyak produk perawatan kulit karena sifat antioksidan dan inflamasinya. Efek tersebut ternyata juga dapat dirasakan vagina, yaitu berpotensi meningkatkan pelumasannya.
Melalui uji klinis berskala kecil jurnal Iranian Journal of Nursing and Midwifery Research tahun 2016, peserta dengan kondisi atrofi vagina (kondisi ketika lapisan vagina menjadi kering dan tipis) mengonsumsi 100 IU supositoria vitamin E selama 12 minggu. Berdasarkan laporan peserta, vitamin E sebanyak 76,9 persen efektif mengatasi kekeringan pada vagina.
Vitamin E bisa didapat dari minyak bunga matahari, minyak kedelai, almon, kacang tanah, labu, bayam, paprika merah, alpukat, mangga, dan lain-lain.
4. Vitamin A, termasuk beta-karoten
Dilansir Insider, vitamin A penting bagi perkembangan selaput lendir, yang meliputi lapisan vagina. Vitamin A dapat membantu dalam hal kelembapan dan produksi kolagen.
Vitamin A dapat dikonsumsi secara oral, tetapi hindari mengonsumsinya secara berlebihan. Apabila dikonsumsi dalam dosis tinggi, ada risiko cedera hati, walaupun sebetulnya kemungkinan seseorang mengalami overdosis vitamin A sangat kecil.
Beta-karoten adalah provitamin, yang berarti tubuh menggunakannya untuk membuat vitamin lain, dalam hal ini, vitamin A. Seperti disebutkan di atas, vitamin A membantu menangkis kekeringan vagina.
Dapatkan vitamin A dari makanan seperti sayuran berdaun hijau, ubi, tomat, mangga, hati sapi, minyak ikan, telur, dan masih banyak lagi.
Beta-karoten ditemukan dalam makanan termasuk wortel, sayuran berdaun hijau tua, ubi jalar, brokoli, melon, dan lain-lain. Meskipun tidak beracun dalam dosis tinggi, terlalu banyak dapat menyebabkan kulit mengambil rona kuning-oranye di antara efek samping lainnya.
5. Vitamin B
Sekresi vagina dapat diubah oleh faktor hormonal dan makanan. Fungsi kekebalan yang tepat penting untuk kesehatan vagina, dan vitamin B kompleks (mencakup delapan jenis vitamin B) meningkatkan fungsi kekebalan tubuh, mengutip Insider.
Vitamin B bisa didapat dari pola makan sehari-hari, seperti daging unggas, ikan, kentang, dan pisang. Jika tidak yakin dapat memenuhi kebutuhan asupannya lewat pola makan, konsumsi suplemen dapat dipertimbangkan. Hindari konsumsi vitamin B secara berlebihan karena dapat menyebabkan kurangnya kontrol otot, masalah perut, dan lesi yang menyakitkan.
6. Dehydroepiandrosterone (DHEA)
Estrogen menjaga sistem reproduksi perempuan tetap teratur, dan DHEA merupakan sumber estrogen yang penting. Sebetulnya tubuh memproduksi DHEA. Produksi meningkat saat berusia 10 tahun, mencapai puncaknya pada usia 20-an, dan kemudian menurun.
Penelitian dalam jurnal Menopause tahun 2016 menemukan bahwa 6,5 mg DHEA supositoria harian membantu memperbaiki kekeringan vagina pada perempuan setelah 12 minggu.
Gairah seks atau libido rendah juga bisa membuat vagina kering. Studi dalam Journal of Women’s Health tahun 2020 telah menunjukkan bahwa DHEA dapat membantu menjaga libido.
7. Asam hialuronat
Asam hialuronat mungkin merupakan bahan yang tak lagi asing untuk produk perawatan wajah. Ternyata, ini juga bisa bermanfaat bagi organ intim, lo!
Menurut penelitian terhadap 42 perempuan pascamenopause dalam jurnal Archives of Gynecology and Obstetrics tahun 2011, partisipan yang menggunakan tablet vagina garam natrium asam hialuronat selama 8 minggu mengalami peningkatan yang signifikan dalam atrofi vagina dibandingkan dengan mereka yang menggunakan tablet estradiol.
Tinjauan ilmiah dalam The Journal of Sexual Medicine tahun 2021 juga menemukan bahwa asam hialuronat dapat menjadi pengobatan alternatif bagi mereka yang tidak dapat menggunakan perawatan hormon untuk memperbaiki kekeringan pada vagina. Dikatakan juga bahwa perawatan dengan asam hialuronat dan estrogen memperbaiki atrofi vagina.
8. Boron
Boron memang mineral nonesensial, tetapi mineral ini banyak terdapat dalam makanan seperti sayuran hijau, plum, kismis, almon, dan kopi. Walaupun manfaat boron bagi kesehatan masih dicari tahu, tetapi beberapa penelitian telah mengaitkannya dengan hormon seks.
Studi lampau berskala kecil dalam FASEB Journal tahun 1987 menemukan bahwa kadar estradiol serum meningkat secara signifikan pada perempuan yang menerima suplemen boron, terutama pada mereka yang juga mengikuti pola makan rendah magnesium.
Kadar estradiol lebih rendah pada perempuan menopause, dan kadar estradiol yang rendah dapat membuat vagina kering, iritasi, dan gatal. Akan tetapi, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengetahui dampak mineral ini terhadap vagina.
9. Minyak sea buckthorn
Suplemen alami ini berasal dari daun, biji, dan buah semak yang disebut tanaman buckthorn laut. Berkat kandungan asam lemaknya, minyak ini dapat membantu mencegah kulit kehilangan air sekaligus memperkuat penghalang (barrier) kulit.
Karena kekeringan vagina dapat berasal dari penipisan lendir vagina, sebuah penelitian kecil dalam jurnal Maturitas tahun 2014 menyelidiki apakah minyak buckthorn laut oral dapat membantu “integritas mukosa.”
Peserta yang mengonsumsi 3 gram minyak buckthorn laut setiap hari selama tiga bulan memiliki “kecenderungan peningkatan” kualitas lendir dibandingkan dengan kelompok plasebo. Akan tetapi, mengingat ini adalah penelitian berskala kecil, penelitian lebih lanjut diperlukan.
Itulah vitamin dan suplemen untuk membantu meningkatkan lubrikasi vagina. Kekeringan vagina dapat memengaruhi perempuan usia berapa pun, tetapi sangat umum saat menopause. Bicarakan dengan dokter sebelum mulai menggunakan suplemen apa pun dalam rutinitas, terutama jika memiliki kondisi medis yang mendasarinya atau sedang minum obat.